Halo matahari, setelah melewati malam penuh
sajak yang aku lalui hari lalu, pagi ini aku datang dengan cerita baru. Cerita,
bahwa aku sudah temukan seseorang yang baru.. seseorang yang hendak duduk
dibangku itu.
Jujur aku mati kutu soal cerita kali ini, stok kata milikku sedang habis
dibuatnya. Karena dia salah satu orang yang juga gemar akan kata. Setiap kali
bersama, dia dengan celotehan kecilnya terus menerus mengeluarkan kata yang
dulu pernah aku jaga dan aku puja. Dia dengan mudahnya mengatakan segala
katanya. Buat aku yang jadi penyuka kata, itu kurang rumlah, karena biasanya
aku lebih menghargai makna katanya dibanding jumlah katanya. Tapi, entah kenapa
dia buat itu jadi lebih indah. Jauh lebih indah dibanding dengan yang aku
lakukan sebelumnya. Tiap untaian suara yang menyebutkan ucapannya, setiap itu
juga mengalir dengan indah katanya. Kali ini, aku jatuh cinta dengan prosesnya.
Orang ini tau betul bagaimana memperindah kata. Buat aku yang jadi penyuka dan
penyusunnya, mungkin bisa berharap lebih agar ia dapat memperindahnya.
Hari ini kontras keadaannya dibanding malam lalu. Dahulu, aku yang
selalu merindu dan menulis tentang hujan. Akan mulai beranjak dari segala yang
tentang lalu, bersama dia yang baru, akan memulai cerita dengan konsep yang
baru. Cerita kali ini aku enggan berjanji akan menawarkan kebahagiaan sampai
akhir. Karena sewajarnya cerita, akan selalu ada klimaks dan anti klimaksnya.
Hanya tergantung kita, bagaimana akan menanggapinya. Ingin terus klimaks? Atau
ingin berakhir ditandai anti klimaks.. Ini awal cerita aku dengan orang yang
baru. Selebihnya, akan aku tulis cerita – cerita selanjutnya dengan berbagai
suasana. Yang jelas, cerita kali ini sedang klimaks suasananya, dengannya. Dan
aku sedang bahagia dengan pengindah kata kesayanganku.
0 comments:
Post a Comment