Senja ini beda lagi.
Aku di sudut kamarku,
seperti biasa menunggu turunnya hujan di balik jendela itu.
“Semoga dia datang.
Aku harus bilang selamat tinggal.” Pikirku
Karena, hari ini hujan
itu resmi bukan buat aku lagi.
Hujan yang biasanya
jadi penawar rindu. Beralih pergi dari sudut kamarku.
Pemilik dia, sudah
bukan aku lagi.
Dia resmi jadi milik
orang itu.
Itu loh, yang lagi disebelah kamu itu..
Pada akhirnya, hujan itu juga harus pergi ikut kamu.
Walau hanya sebentar, waktunya cukup mengisi buatku.
Haah, apa memang sudah tradisinya kalau ada yang pergi, kenangan dengan yang pergi itu pun ikut mengikuti jejaknya?
Setidaknya aku harap hujan itu tetap disini. Menemani senjaku yang penuh kata tunggu.
Karena dia, satu - satunya yang bisa buat aku ingat sama kamu.
Entahlah, sudah sepantasnya aku tidak bicara begini.
Ini hari jadi kalian.
Aku enggan merusak itu.
Jadi, Selamat dulu
buat kalian.
Jaga baik - baik hujanku. Hujan penuh kenangan itu.
Untuk kalian, aku doakan dari sudut kamarku.
“Semoga dia bisa bahagiakan kamu. Selayaknya, melebihi aku.”
“Semoga dia bisa jaga kamu. Selayaknya, melebihi aku.”
“Semoga dia bisa sayang sama kamu. Tapi, soal ini dia gabisa melebihi
aku.”
0 comments:
Post a Comment